KOPERASI INDONESIA PADA AWALNYA
Sebelum koperasi muncul, telah ada Bank penolong dan Bank Tabungan yang merupakan bentuk usaha yang dibuat oleh kaum pribumi dan diperuntukkan bagi rakyat. Bank ini didirikan di Purwokerto oleh Raden Iria Wiria Atmaja pada tahun 1896. Sayangnya, usaha ini hanya melayani kaum priyai. Meskipun usaha ini mendapat dorongan dari Asisten Residen yang merupakan orang belanda, usaha ini tidak berjalan lama. Kemudian didirikanlah Algemene Volkrediet Bank (AVB) yang melayani gadai, pinjaman uang dan lain-lain.
Koperasi di Indonesia telah ada sejak jaman penjajahan. Pada tahun 1908, muncul koperasi bersamaan dengan kebangkitan nasional. Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Soetomo membangun koperasi rumah tangga. Sembilan tahun kemudian atau pada tahun 1927, koperasi rumah tangga berganti nama menjadi, “ persatuan bangsa Indonesia “.
Koperasi di indonesia baru menemukan tempatnya setelah kemerdekaan berhasil diraih. Namun kelangsunagn koperasi di indonesia tidak terlepas dari peran Dr. Mohammad Hatta yang dikenal sebagai bapak koperasi. Dr. Mohammad Hatta mendirikan berbagi macam organisasi perkoperasian seperti SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia), KOKSI (Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia), Gerkopin (Gerakan Koperasi Indonesia), Dan Dekopin (dewan Koperasi Indonesia)
Senin, 26 Desember 2011
BAGAIMANA MENGELOLA MODAL KOPERASI
BAGAIMANA MENGELOLA MODAL KOPERASI
Untuk mengelola modal, dibutuhkan tekhnik-tekhnik khusus sehingga dapat dikelola dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan koperasi. Tekhnik-tekhnik dalam manajemen keuangan yang dapat digunakan oleh koperasi dapat kita simak dibawah ini.
Karena modal berasal dari anggota, koperasi seharusnya tidak mengalami masalah mengumpulkan modal. Ini berbeda dengan modal dari PT, CV, dan lain-lain. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola modal tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tips mengelola modal.
1. Sadarkan anggota koperasi untuk selalu rutin dan bertanggung jawab dalam menyetorkan simpanan wajib.
2. Buat anggaran pendapatan dan pengeluaran kas (untuk pinjaman anggota) secara periodic agar dapat memantau peredaran uang.
3. Lakukan penghematan. Gunakan modal untuk memutar usaha koperasi, bukan membiayai pengeluaran yang tidak perlu.
4. Mempertahankan modal kerja bersih yang terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Jangan gunakan simpanan pokok dan simpanan wajib anggota untuk investasi jangka panjang pada wal berdirinya koperasi, karena akan menghambat peputaran usaha secara keseluruhan.
5. Memberikan pinjaman uang kepada anggota harus diusahakan adil dan merata. Pinjaman dengan jumlah kecil, adil dan banyak akan lebih bermanfaat bagi semua anggota daripada daripada pinjaman dalam jumlah banyak dan dinikmati oleh sebagian anggota. Disamping itu pula hal ini akan mengurangi resiko pinjaman yang tidak tertagih.
sumber :
ekonomi untuk sma/ma jilid III kelas XII
Untuk mengelola modal, dibutuhkan tekhnik-tekhnik khusus sehingga dapat dikelola dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan koperasi. Tekhnik-tekhnik dalam manajemen keuangan yang dapat digunakan oleh koperasi dapat kita simak dibawah ini.
Karena modal berasal dari anggota, koperasi seharusnya tidak mengalami masalah mengumpulkan modal. Ini berbeda dengan modal dari PT, CV, dan lain-lain. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola modal tersebut.
Berikut ini adalah beberapa tips mengelola modal.
1. Sadarkan anggota koperasi untuk selalu rutin dan bertanggung jawab dalam menyetorkan simpanan wajib.
2. Buat anggaran pendapatan dan pengeluaran kas (untuk pinjaman anggota) secara periodic agar dapat memantau peredaran uang.
3. Lakukan penghematan. Gunakan modal untuk memutar usaha koperasi, bukan membiayai pengeluaran yang tidak perlu.
4. Mempertahankan modal kerja bersih yang terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. Jangan gunakan simpanan pokok dan simpanan wajib anggota untuk investasi jangka panjang pada wal berdirinya koperasi, karena akan menghambat peputaran usaha secara keseluruhan.
5. Memberikan pinjaman uang kepada anggota harus diusahakan adil dan merata. Pinjaman dengan jumlah kecil, adil dan banyak akan lebih bermanfaat bagi semua anggota daripada daripada pinjaman dalam jumlah banyak dan dinikmati oleh sebagian anggota. Disamping itu pula hal ini akan mengurangi resiko pinjaman yang tidak tertagih.
sumber :
ekonomi untuk sma/ma jilid III kelas XII
Minggu, 10 April 2011
MENURUNYA EKSPOR IKAN HIAS BOTIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa Indonesia sering melakukan transaksi dengan negara-negara lain atau yang kita sering dengar dengan sebutan “perdagangan luar negeri”. Sebagai suatu negara, Indonesia perlu melakukan hal ini untuk dapat pula memajukan perekonomian Indonesia. Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya alam dan kekayaan yang melimpah. Oleh karena itu Indonesia selalu melakukan ekspor dan impor untuk memanfaatkan sumber daya Indonesia serta meningkatkan pendapatan negara. Banyak komoditi barang yang di ekspor / di impor dari Indonesia. Di antaranya adalah hasil kekayaan alam seperti rempah-rempah, tekstil, hasil pangan, dan masih banyak lagi.
Sehubungan dengan masalah itu, seperti yang kita ketahui bawha akhir-akhir ini ekspor perikanan di Indonesia sedang mengalami penurunan, terutama dalam ekspor ikan hias jenis botia. Padahal ikan ini adalah primadona ekspor ke berbagai macam Negara di Eropa. Ikan botia adalah ikan yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini diketahui pertama kali di ekspor ke luar negeri pada tahun 1935 (Grund 1988) sampai saat ini, mereka termasuk ikan favorit dan memiliki banyak penggemar di luar negeri.
Menurut data statistik, tercatat tidak kurang dari lima puluh negara sudah menjadi pasar ikan hias Indonesia. Tapi, karena melalui tengkulak di Singapura dan Hongkong, devisa yang diperoleh dari perdagangan ikan hias internasional ini tidak terlalu besar. Sejauh ini, devisa ikan hias tertinngi adalah US$ 12 juta, pada 2002. Menurut data statistik singapura mengungguli Indonesia dalam hal perdagangan ikan hias. Mereka mendominasi pasar Eropa sampai 25%, sementara ekspor Indonesia ke Eropa Cuma tercatat 9%
Dalam bab ini saya akan membahas mengapa ekspor ikan hias botia ke luar negeri menurun ? apa penyebabnya ? dan bagaimana cara mengatasinya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab menurunya ekspor ikan hias botia ke luar negri ?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari menurunya ekspor ikan botia ?
3. Bagaimana cara mengatasinya ?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalaah diatas maka tujuan masalah yang akan dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui penyebab menurunya ekspor ikan hias botia ke luar negeri
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari menurunya ekspor ikan hias botia
3. Mencari solusi bagaimana cara mengatasi masalah menurunya ekspor ikan hias botia
D. Manfaat
Setelah mempelajari makalah ini maka dapat diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Menegetahui penyebab menurunya ekspor ikan botia
2. Mengetahui dampak yang di timbulkan
3. Mengetahui bagaimana solusi mengatasi masalah menurunya ekspor ikan botia
BAB II
ISI
A. Botia (Botia Macracantha)
Ikan Botia adalah ikan hias air tawar asli dari Indonesia yang mempunyai nama daerah Bajubang atau Langit. Ikan ini hanya bisa dijumpai di dua tempat di Indonesia yakni Sungai Batanghari, Jambi dan Sungai Barito, Kalimantan. Ikan botia Merupakan Primadona ekspor ikan hias Indonesia.
Di habitat aslinya ikan botia hidup di sungai-sungai pedalaman dengan pH air antara 6 – 7.7, kesadahn 8 – 12 dH, dan suhu 24 – 26 derajat Celcius. Botia termasuk ikan yang berumur panjang, ikin ini dapat hidup sampai puluhan tahun dengan panjang mencapai 30 -40 cm.
Botia merupakan ikan yang hidup berkelompok, botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5 - 6 ekor atau lebih.
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, saya akan mencoba menjelaskan mengenai segala sesuatu tentang ikan botia. Seperti yang telah kita tahu bahwa akhir-akhir ini ekspor ikan botia ke luar negeri sedang mengalami penurunan. Apa yang sebenarnya terjadi dengan ekspor ikan botia ke luar negeri?
A. Landasan Teori
1. Hukum Permintaaan
Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akan meningkat.
2. Hukum Penawaran
Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang ditawarkan akan menurun.
B. Penyebab menurunya ekspor ikan botia ke luar negri.
Menurut Suyatno, Kepala Asosiasi Koral, Kerang, Ikan hias Indonesia, ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunya ekspor ikan hias khususnya jenis botia ke luar negeri. Menurut beliau, ada tiga faktor yang menyebabkan menurunya ekspor ikan hias jenis botia, yaitu :
1. Ikan hias botia adalah ikan hias asli Indonesia. Ikan ini hidup di sungai-sungai pedalaman, dan ikan ini hanya dapat brkembang biak di habitat aslinya. Pemijahan ikan botia terjadi pada pertngahan musim hujan, karena pada musim itulah masa kawin ikan botia. musim yang tidak mnentu akhir-akhir ini menybabkan pekembangan ikan botia di alam terganggu, sehingga sehingga populasi ikan botia di alam berkurang. Hingga sampai saat ini belum ada pihak yang dapat mengembang biakan ikan botia, sehingga penjulan hanya mengandalkan penangkapan langsung dari alam. Karena populasi ikan botia di habitatnya berkurang, mengakibatkan jumlah hasil penangkapan berkurang, sehingga jumlah ikan yang di ekspor pun menurun.
2. Cuaca yang tidak menntu akhir-akhir ini, kadang hujan kadang panas juga menyebabkan menurunya pasokan ikan botia. Cuaca yang tidak menntu tersebut menyebabkan suhu kolam tidak stabil atau berubah-ubah, sehingga perubahan yang drastis itu menyebabkan ikan rentan terkena penyakit, terutama penyakit white spot.
3. Suyono mensinyalir adanya pihak importer dari Singapura dan Malaysia yang membeli bibit ikan botia secara besar-besaran, lalu dibesarkan di Negara mereka, mereka bisa menjaga kontinuitas pasokan, jumlah mutu dan ukuran, sampai akhirnya berhasil ekspor ke pasaran dunia. Sehingga jatah ekspor dari Indonesia otomatis berkurang.
C. Dampak yang ditimbulkan dari menurunya ekspor ikan botia adalah:
1. Permintan ekspor ikan botia dari Indonesia menurun.
2. Pendapatan pembudidaya ikan hias botia yang mengalami penurunan.
3. Berkurangnya pendapatan Negara karena ekspor menurun.
D. Cara mengatasi menurunya ekpor ikan botia
Pada permasalahan ini, saya akan mencoba untuk menganalisis usaha-usaha apa saja yang dapat sekiranya mengurangi atau bahkan mengatasi permasalahan ini. Usaha-usaha tersebut yaitu:
1. Membatasi penangkapan ikan botia di alam agar kelestarianya tetap terjaga.
2. Melakukan pengawasan terhadap ekspor ikan botia.
3. Membudidayakan ikan botia dengan cara kanulasi telur, penyuntikan ovarium, agar pasokan ikan botia tidak hanya berasal dari penengkapan dari alam.
4. Menciptakan bibit unggul, yang lebih tahan terhadap penyakit.
5. Mengembangkan pembudidayaan ikan botia.
Berikut adalah pendapat Sumpeno Suryo, Dirjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran, Departemen Kelautan dan Perikanan. Selama ini pedagang kita sangat bergantung kepada singapura, maka sudah seharusnya para eksportir Indonesia harus melepaskan ketergantungannya pada singapura. Departenya juga secara rutin menyelenggarakan pameran ikan hias di dalam negeri dan di luar negeri. Melalui pameran itu, para eksportir Indonesia dapat bertemu langsung dengan importer dari amerika dan eropa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan ekspor ikan hias.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apabila harga suatu barang relatif lebih mahal / naik, maka akan berdampak pada penurunan daya beli dan permintaan akan barang tersebut menjadi turun. Dan sebaliknya bila harga suatu barang relatif murah / turun, maka akan berdampak pada peningkatan daya beli dan permintaan akan barang tersebut menjadi naik pula.
B. Saran
Untuk pemerintah Indonesia, sebaiknya segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lakukan turun lapangan dan melihat keadaan serta kondisi sebenarnya. Dengan begitu, pemerintah dapat mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan menurunnya ekspor ikan hias botia ke luar negeri.
Bekerja sama dengan pihak swasta dalam pembudidayaan ikan botia serta melakukan kebijakan eksor terhadap ikan botia, agar tidak ada penyelundupan ikan hias jenis botia.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa Indonesia sering melakukan transaksi dengan negara-negara lain atau yang kita sering dengar dengan sebutan “perdagangan luar negeri”. Sebagai suatu negara, Indonesia perlu melakukan hal ini untuk dapat pula memajukan perekonomian Indonesia. Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya alam dan kekayaan yang melimpah. Oleh karena itu Indonesia selalu melakukan ekspor dan impor untuk memanfaatkan sumber daya Indonesia serta meningkatkan pendapatan negara. Banyak komoditi barang yang di ekspor / di impor dari Indonesia. Di antaranya adalah hasil kekayaan alam seperti rempah-rempah, tekstil, hasil pangan, dan masih banyak lagi.
Sehubungan dengan masalah itu, seperti yang kita ketahui bawha akhir-akhir ini ekspor perikanan di Indonesia sedang mengalami penurunan, terutama dalam ekspor ikan hias jenis botia. Padahal ikan ini adalah primadona ekspor ke berbagai macam Negara di Eropa. Ikan botia adalah ikan yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini diketahui pertama kali di ekspor ke luar negeri pada tahun 1935 (Grund 1988) sampai saat ini, mereka termasuk ikan favorit dan memiliki banyak penggemar di luar negeri.
Menurut data statistik, tercatat tidak kurang dari lima puluh negara sudah menjadi pasar ikan hias Indonesia. Tapi, karena melalui tengkulak di Singapura dan Hongkong, devisa yang diperoleh dari perdagangan ikan hias internasional ini tidak terlalu besar. Sejauh ini, devisa ikan hias tertinngi adalah US$ 12 juta, pada 2002. Menurut data statistik singapura mengungguli Indonesia dalam hal perdagangan ikan hias. Mereka mendominasi pasar Eropa sampai 25%, sementara ekspor Indonesia ke Eropa Cuma tercatat 9%
Dalam bab ini saya akan membahas mengapa ekspor ikan hias botia ke luar negeri menurun ? apa penyebabnya ? dan bagaimana cara mengatasinya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa penyebab menurunya ekspor ikan hias botia ke luar negri ?
2. Apa dampak yang ditimbulkan dari menurunya ekspor ikan botia ?
3. Bagaimana cara mengatasinya ?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalaah diatas maka tujuan masalah yang akan dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui penyebab menurunya ekspor ikan hias botia ke luar negeri
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari menurunya ekspor ikan hias botia
3. Mencari solusi bagaimana cara mengatasi masalah menurunya ekspor ikan hias botia
D. Manfaat
Setelah mempelajari makalah ini maka dapat diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Menegetahui penyebab menurunya ekspor ikan botia
2. Mengetahui dampak yang di timbulkan
3. Mengetahui bagaimana solusi mengatasi masalah menurunya ekspor ikan botia
BAB II
ISI
A. Botia (Botia Macracantha)
Ikan Botia adalah ikan hias air tawar asli dari Indonesia yang mempunyai nama daerah Bajubang atau Langit. Ikan ini hanya bisa dijumpai di dua tempat di Indonesia yakni Sungai Batanghari, Jambi dan Sungai Barito, Kalimantan. Ikan botia Merupakan Primadona ekspor ikan hias Indonesia.
Di habitat aslinya ikan botia hidup di sungai-sungai pedalaman dengan pH air antara 6 – 7.7, kesadahn 8 – 12 dH, dan suhu 24 – 26 derajat Celcius. Botia termasuk ikan yang berumur panjang, ikin ini dapat hidup sampai puluhan tahun dengan panjang mencapai 30 -40 cm.
Botia merupakan ikan yang hidup berkelompok, botia akan sangat bergembira apabila dipelihara secara berkelompok 5 - 6 ekor atau lebih.
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, saya akan mencoba menjelaskan mengenai segala sesuatu tentang ikan botia. Seperti yang telah kita tahu bahwa akhir-akhir ini ekspor ikan botia ke luar negeri sedang mengalami penurunan. Apa yang sebenarnya terjadi dengan ekspor ikan botia ke luar negeri?
A. Landasan Teori
1. Hukum Permintaaan
Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akan meningkat.
2. Hukum Penawaran
Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang ditawarkan akan menurun.
B. Penyebab menurunya ekspor ikan botia ke luar negri.
Menurut Suyatno, Kepala Asosiasi Koral, Kerang, Ikan hias Indonesia, ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunya ekspor ikan hias khususnya jenis botia ke luar negeri. Menurut beliau, ada tiga faktor yang menyebabkan menurunya ekspor ikan hias jenis botia, yaitu :
1. Ikan hias botia adalah ikan hias asli Indonesia. Ikan ini hidup di sungai-sungai pedalaman, dan ikan ini hanya dapat brkembang biak di habitat aslinya. Pemijahan ikan botia terjadi pada pertngahan musim hujan, karena pada musim itulah masa kawin ikan botia. musim yang tidak mnentu akhir-akhir ini menybabkan pekembangan ikan botia di alam terganggu, sehingga sehingga populasi ikan botia di alam berkurang. Hingga sampai saat ini belum ada pihak yang dapat mengembang biakan ikan botia, sehingga penjulan hanya mengandalkan penangkapan langsung dari alam. Karena populasi ikan botia di habitatnya berkurang, mengakibatkan jumlah hasil penangkapan berkurang, sehingga jumlah ikan yang di ekspor pun menurun.
2. Cuaca yang tidak menntu akhir-akhir ini, kadang hujan kadang panas juga menyebabkan menurunya pasokan ikan botia. Cuaca yang tidak menntu tersebut menyebabkan suhu kolam tidak stabil atau berubah-ubah, sehingga perubahan yang drastis itu menyebabkan ikan rentan terkena penyakit, terutama penyakit white spot.
3. Suyono mensinyalir adanya pihak importer dari Singapura dan Malaysia yang membeli bibit ikan botia secara besar-besaran, lalu dibesarkan di Negara mereka, mereka bisa menjaga kontinuitas pasokan, jumlah mutu dan ukuran, sampai akhirnya berhasil ekspor ke pasaran dunia. Sehingga jatah ekspor dari Indonesia otomatis berkurang.
C. Dampak yang ditimbulkan dari menurunya ekspor ikan botia adalah:
1. Permintan ekspor ikan botia dari Indonesia menurun.
2. Pendapatan pembudidaya ikan hias botia yang mengalami penurunan.
3. Berkurangnya pendapatan Negara karena ekspor menurun.
D. Cara mengatasi menurunya ekpor ikan botia
Pada permasalahan ini, saya akan mencoba untuk menganalisis usaha-usaha apa saja yang dapat sekiranya mengurangi atau bahkan mengatasi permasalahan ini. Usaha-usaha tersebut yaitu:
1. Membatasi penangkapan ikan botia di alam agar kelestarianya tetap terjaga.
2. Melakukan pengawasan terhadap ekspor ikan botia.
3. Membudidayakan ikan botia dengan cara kanulasi telur, penyuntikan ovarium, agar pasokan ikan botia tidak hanya berasal dari penengkapan dari alam.
4. Menciptakan bibit unggul, yang lebih tahan terhadap penyakit.
5. Mengembangkan pembudidayaan ikan botia.
Berikut adalah pendapat Sumpeno Suryo, Dirjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran, Departemen Kelautan dan Perikanan. Selama ini pedagang kita sangat bergantung kepada singapura, maka sudah seharusnya para eksportir Indonesia harus melepaskan ketergantungannya pada singapura. Departenya juga secara rutin menyelenggarakan pameran ikan hias di dalam negeri dan di luar negeri. Melalui pameran itu, para eksportir Indonesia dapat bertemu langsung dengan importer dari amerika dan eropa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan ekspor ikan hias.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apabila harga suatu barang relatif lebih mahal / naik, maka akan berdampak pada penurunan daya beli dan permintaan akan barang tersebut menjadi turun. Dan sebaliknya bila harga suatu barang relatif murah / turun, maka akan berdampak pada peningkatan daya beli dan permintaan akan barang tersebut menjadi naik pula.
B. Saran
Untuk pemerintah Indonesia, sebaiknya segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lakukan turun lapangan dan melihat keadaan serta kondisi sebenarnya. Dengan begitu, pemerintah dapat mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan menurunnya ekspor ikan hias botia ke luar negeri.
Bekerja sama dengan pihak swasta dalam pembudidayaan ikan botia serta melakukan kebijakan eksor terhadap ikan botia, agar tidak ada penyelundupan ikan hias jenis botia.
Langganan:
Postingan (Atom)